Daniel Sahuleka adalah seorang penyanyi
Belanda yang berdarah Sunda(Ibu)-Ambon(Ayah), Indonesia. Penyanyi
Belanda kelahiran Semarang 6 Desember 1960 ini menghibur penikmat music
jazz malam itu. Setelah konser di Makassar Kamis 21 Juli
2011 lalu, musisi Belanda berdarah Sunda-Maluku itu menghadirkan harmoni
cinta membangkitkan kenangan di kota kelahirannya, Semarang, Jawa
Tengah, pada hari Selasa 26 Juli 2011 malam, dalam konser yang
dilaksanakan di Hotel Horison Semarang Jawa Tengah.
Bermain seorang diri dengan bertelanjang
kaki, penyanyi berambut keriting panjang itu hanya ditemani sebuah gitar
akustik, laptop, dan mixer kecil di meja kecil. Kesederhanaannya pun
terlihat dari pakaiannya yang hanya mengenakan rompi dan celana blue
jeans. Membuka konser, menyapa para penonton, lalu disusul dengan
menyanyikan tembang “If I Didn`t” yang mengalun indah.
Daniel pada usianya yang sudah enam puluh
tahun itu, masih tetap nampak lihai memainkan jemarinya di antara
senar-senar gitar, menghasilkan melodi indah mengiringi suara “emasnya”
yang khas, hingga memancing gemuruh aplaus dari penonton.
Penyanyi kelahiran Semarang itu melanjutkan
aksinya dengan “Suns Light”, disusul lagu berlirik bahasa Indonesia
bertitel “Semarang” yang kian menguatkan kenangannya terhadap kota
tempatnya lahir 60 tahun silam. Konser yang dihelat di Krakatau Grand
Ballroom Hotel Horison Semarang itu kian terasa romantis, membuat
penonton makin terlarut dalam setiap bait lagu yang dinyanyikan.
Penyanyi yang sekarang ini menetap di Kota
Winterwijsk, Belanda, itu sempat menyisipkan canda yang disambut tawa
para penonton, katanya lehernya merasa kering, karena lama-lama menyanyi
membuat lehernya kering dan sebenarnya nyanyi itu tidak sehat. Kota
Semarang, diakui Daniel, memberikan kenangan yang sangat dalam, termasuk
Rumah Sakit St. Elisabeth yang menjadi saksi kelahirannya, dan
kedatangannya ke Kota Lumpia pertama kali pada 1981 semenjak
kepergiannya ke Belanda.
Pada setiap kesempatan Daniel berkali-kali
menyinggung rasa cinta dan kasih sayang yang membuat perbedaan justru
terlihat indah, seperti kehidupan orang tuanya yang berbeda keyakinan,
Islam dan Kristen, namun saling menghargai dan menghormati. Mamanya
Islam, sedangkan papa Kristen. Mereka saling mencintai dan tetap
menghargai kepercayaan masing-masing. Karena itu, dia juga sangat
menghargai perbedaan, sampai soal keyakinan yang dianut seseorang.
Dalam Konser itu Daniel menampilkan
setidaknya 13 tembang, termasuk “Ada Lagi Cinta” yang kembali berlirik
Indonesia, kemudian “You Make My World so Colorful” yang menjadi salah
satu andalan penyanyi berpenampilan unik itu. Hampir seluruh tembang
yang dinyanyikan Daniel beraroma jazz pop dalam balutan akustik, hanya
satu tembang bertajuk “Long Distance Highway” berbalut reggae yang
dihadiahkannya pada penonton sebagai tembang penutup konser.
READ MORE - Malam Berwarna Bersama Daniel Sahuleka